Halo Dunia! (Lagi)

Pembuka

Halo Dunia! (Lagi. “Eh, emang pernah, yah?”), ini adalah artikel pertama yang bukan merupakan artikel uji coba.

Sudah lama sekali saya tidak pernah menulis artikel di dalam blog saya. Tapi, mulai sekarang ini, saya akan lebih fokus dalam penggunaan Static Site Generator bila di bandingkan dengan menggunakan WordPress untuk mengelola Blog saya ini.

Seperti yang Anda tahu, bahwa Blog ini merupakan sebuah berkas HTML Statis, yang di hasilkan melalui Pelican yang bertindak sebagai Static Site Generator.

Jadi, blog ini di tenagai oleh ‘Pelican’. Ehh, tapi bukan oleh Burung ‘Pelican’, yah, hehe 😀

Hosting yang saya gunakan

Untuk hosting nya, saya gunakan Netlify sebagai pengganti dari Web Hosting, agar saya bisa menghemat biaya yang cukup banyak, karena tidak perlu lagi bayar perbulan nya (Saya harap ini bertahan sampai seterusnya). Palingan, saya hanya perlu bayar domain saya saja yang pertahun.

Selain menghemat biaya, dengan memanfaatkan Static Site Generator ini, saya hanya perlu menggunakan Editor Teks/Kode untuk menulis Artikel, yang sebelumnya pada WordPress saya harus membuka Peramban Web (Web Browser) terlebih dahulu.

Belum lagi Web Browser nya yang terus-menerus membuat Kinerja Sumber Daya dalam Komputer saya membengkak saat menulis artikel, apalagi kalo kalimat nya banyak.

Dan, itupun dalam menulis (terutama untuk menyimpan Artikel sebagai konsep/draf), saya harus dalam keadaan Online sedangkan Koneksi Internet di saya tidak selalu memadai disini. Serta, saya juga harus menuruti banyak sekali langkah, yang sekira nya itu cukup ‘merepotkan’ saya.

Selain itu, hal ini dapat meminimalisir kesalahan 503 (Internal Server Error) atau Gangguan Server lain nya saat menulis Artikel/Laman, karena untuk menulis dan menyimpan nya gak harus menggunakan koneksi Internet terlebih dahulu.

Jadi, itulah kenapa saya lebih memilih untuk menggunakan Static Site Generator seperti Pelican ini bila di bandingkan dengan WordPress.

Kenapa memilih Netlify daripada Layanan Sejenis seperti Zeit?

Karena di Netlify saya di berikan kemudahan untuk membangun/membuat Berkas-berkas HTML dari Kode Sumber, kemudian men-deploy-kan hasil nya.

Di tambah, ada beberapa referensi untuk men-deploy Pelican dengan Netlify ketika kita mencari nya di Google daripada menggunakan Layanan Sejenis lain nya seperti Zeit dan (mungkin) Commons Host.

Saya kira itu saja alasan nya, atau mungkin saya kurang mempelajari Layanan Sejenis lain nya.

Oh, iya, saya bisa membangun sebuah blog berbasis Pelican dan men-deploy nya menggunakan Netlify, itu berkat referensi dari sini.

Bagaimana dengan CDN nya?

Untuk CDN nya, seperti biasa, saya selalu gunakan CDN dari Statically, baik untuk memuat berkas Gambar, Emoji, JS dan CSS di dalam Blog saya ini.

Kenapa pake CDN ini? Agar bisa menghemat Bandwidth yang cukup besar, mengingat disini ada Font yang berukuran lebih dari 2 MB. Meskipun di Netlify memiliki CDN (Artinya, ketika Anda mengakses blog ini, maka sebenarnya Anda mengakses blog ini dari Server Netlify terdekat), namun Bandwidth yang di sediakan cukup terbatas, yakni sebesar 100 GB/bulan.

Lumayan besar (malah besar banget) sih batasan nya untuk blog seperti ini, cuma ya kalo bisa di hemat, kenapa tidak? Nah, karena CDN Statically ini gratis dan juga Bandwidth nya ’tidak terbatas’, maka saya manfaatkan CDN ini untuk memuat berkas yang ada di dalam Repo GitHub saya.

Dengan ini, (harusnya) Bandwidth Netlify tidak terpakai sama sekali/tidak terakumulasi, karena saya menggantungkan Asset Blog ini kepada Statically yang mana tugasnya untuk menghantarkan sebuah berkas dari dalam Repo GitHub, dan itupun dimuat secara eksternal (diluar blog ini). Jadi, lalu lintas bisa sedikit di perhemat 🙂

Saya mempunyai Akun BunnyCDN, cuma saya gak implementasikan disini, mengingat mungkin kedepan nya saya akan terus menggunakan CDN Statically daripada BunnyCDN, karena saya lebih nyaman disitu, meski gak ada fitur Custom Domain dan kurang lengkap (karena Statically merupakan Layanan Public CDN) 🙂

Apa Fokus kedepan nya?

Karena saya lebih suka penggunaan Static Site Generator bila dibandingkan dengan menggunakan WordPress untuk keperluan Blogging, seperti yang saya katakan pada pembahasan sebelum nya.

Jadi, bisa kamu tebak dong jawaban nya seperti apa? Yap! Saya akan lebih fokus untuk menulis disini, daripada di blog lama saya yang berbasis WordPress. Jadi, blog lama saya berhentikan, alias udah gak saya urus lagi.

Sudah saya bahas alasan nya di bagian “Hosting yang saya gunakan”, jadi saya kira alasan nya sudah jelas 🙂

Tapi, sebelum saya menulis artikel lagi, mungkin saya akan fokus untuk merombak blog sedikit terlebih dahulu, mengingat ini jauh sekali dari kata ’lengkap’, seperti ada Laman yang kosong, Mesin Pencarian juga tidak ada, begitu pula dengan Analitik nya, dan fitur-fitur lain nya.

PEMBARUAN 20 Februari 2020: Semua nya udah hampir lengkap, ding! Tinggal laman nya saja yang belum lengkap.

Lalu, bagaimana dengan Blog lama nya? Apakah ada niatan untuk menyalinkan artikel lama kesini?

Memang saya memiliki beberapa artikel di dalam blog yang lama. Tapi, sayangnya, saya tidak berniat untuk menyalinkan semua artikel yang berada di blog lama saya ke dalam blog ini.

Dengan kata lain, saya tidak pernah berniat untuk bermigrasi, karena migrasi dari Platform lama itu membuang pikiran, tenaga dan waktu saya. Jadi, saya tidak berpikir untuk melakukan nya, lebih baik seperti ini saja.

Karena semua itu, akhirnya blog ini saya mulai dari awal lagi, ini bukan berarti blog yang lama nya saya hapus, yah, kamu mungkin masih bisa mengakses nya disini.

Rangkuman/Kesimpulan

Jika Anda merasa bahwa artikel ini kepanjangan atau sulit untuk di baca, maka saya akan merangkum isi artikel ini menjadi sebuah kesimpulan, dalam format yang mudah dibaca oleh Anda. Berikut rangkuman nya:

  1. Blog ini, artikel serta laman nya merupakan Berkas HTML Statis yang di hasilkan menggunakan Static Site Generator (atau di singkat “SSG”) seperti Pelican. Iya, jadi saya menggunakan/memanfaatkan SSG untuk menulis dan mengubah artikel/laman di dalam blog ini. Alasan nya:

    • Saya merasa jauh lebih nyaman dalam menulis artikel dengan memanfaatkan Editor Teks/Kode di bandingkan dengan lewat Web Browser dengan Editor WYSIWYG (What You See Is What You Get) nya.

    • Untuk menulis atau/dan mengubah Artikel/Laman, gak harus terkoneksi dengan Internet (Alias, bisa dalam keadaan Luring/Offline). Kecuali, jika menerbitkan Artikel di dalam Blog dan men-deploy nya, itu memerlukan koneksi Internet, hanya saja lebih ‘ramah’ untuk pengguna Internet seperti saya (Karena penggunaan Git).

    • Langkah-langkah menulis artikel/laman menjadi lebih ‘sederhana’ dibandingkan dengan menulisnya melalui WordPress, yang cenderung lebih ‘merepotkan’. Contohnya: Menulis Artikel di dalam WordPress, saya buka Peramban Web (Web Browser) terlebih dahulu -> Masuk ke dalam Admin WordPress (wp-admin) -> Login dengan menggunakan Akun yang saya punya -> Masuk ke Dasbor -> Klik pada “Pos”, dan langkah-langkah lain nya untuk menulis sebuah artikel/laman saja.

    • Saat saya menulis artikel/laman dengan WordPress, Komputer/Laptop saya terkadang seringkali mengalami ‘pembengkakan’ kinerja, terutama pada bagian penggunaan Sumber Daya (seperti: CPU, RAM, dll) seiring lamanya atau banyaknya kalimat di dalam artikel/laman yang saya tulis di dalam Editor.

    • Meminimalisir kesalahan 503 (Internal Server Error, baik karena Salah konfigurasi sampai Server Hosting) dan juga segala Gangguan dari Server Hosting saat menulis artikel. Karena saya menulisnya di dalam Editor, gak harus Online juga, hehe 😀

  2. Blog ini juga menggunakan Netlify sebagai Hosting nya. Alasan kenapa saya menggunakan nya sebagai berikut:

    • Karena Gratis, sehingga tidak perlu bayar hosting/server per bulan/tahun nya (Kecuali Domain, yang bayarnya pertahun). Sehingga ini akan sangat menghemat biaya untuk orang seperti saya 🙂

    • Secara Bawaan, Netlify menggunakan CDN (Atau, lebih tepatnya ‘ADN’ yang merupakan kepanjangan dari ‘Application Delivery Network’), sehingga dapat meminimalisir lambatnya akses ketika pertama kali di buka. Udah gitu, gratis pula.

    • Gagal Update Blog karena perbedaan Koneksi Jaringan Internet antara Server Hosting dan Server lain nya dapat di minimalisir.

    • Terintegrasi dengan GitHub, GitLab dan Bitbucket.

    • Selain itu semua, alasan saya memilih Netlify sebagai Hosting di bandingkan dengan layanan sejenis, seperti Zeit itu karena kemudahan nya dalam men-deploy Blog Statis dari Kode Sumber.

  3. Meskipun Netlify menggunakan CDN pada Jaringan nya, Blog ini juga masih menggunakan Layanan CDN Umum seperti Statically untuk memuat berkas statis lain nya. Alasan nya:

    • Karena Gratis dan memiliki Bandwidth yang ’tidak terbatas’. Sehingga, ini dapat menghemat Bandwidth Netlify yang di batasi hingga 100 GB/Bulan untuk paket Gratis nya.

    • Memiliki Infrastruktur Multi-CDN, yang artinya Statically memiliki 4 CDN di dalam nya. Seperti: BunnyCDN, Cloudflare, CDN77 dan Fastly.

    • Gambar-gambar sudah langsung di optimasi ketika dimuatkan. Sehingga, ini memudahkan saya untuk mengoptimasi gambar tanpa harus terlalu menggantungkan nya kepada pihak ke-3 lain nya.

    • Lamanya Penyimpanan Tembolok (Cache) dan Integritas berkas di dalam Tembolok itu ditentukan berdasarkan Branch, Tag atau Commit yang ada pada Repository Git. Sehingga, ketika saya ingin menggantikan gambar di dalam artikel, saya cukup unggah gambarnya kedalam Repository Git, lalu saya ganti Commit nya saja, tidak perlu sampai menggunakan fitur Purge Cache, bahkan menggantikan nama berkas.

  4. Dengan semua alasan ini, maka untuk kedepan nya, saya akan fokus untuk Blogging dengan memanfaatkan SSG dibandingkan dengan menggunakan WordPress. Jadi, imbasnya, blog lama udah gak saya urus lagi, meski Blog lama masih ada dan gak akan saya hapus.

  5. Tapi, saya tidak berniat untuk memigrasikan dari Blog lama ke blog baru ini, karena membuang waktu, pikiran dan juga tenaga. Sehingga, saya ingin memulai nya dari awal lagi.

Penutup

Jadi, sudah dulu yah, saya juga mau fokus merombak blog ini terlebih dahulu, dibandingkan dengan menulis artikel. Seperti yang Anda tahu, blog ini sangat ‘jauh’ sekali dari kata “lengkap”, seperti ada halaman yang dalam masih di buat/di draf, dan lain sebagai nya.

Kalau Anda mempunyai kritik dan saran atau masukkan lain nya, silahkan Anda berkomentar melalui kolom komentar yang telah di sediakan, atau jika Anda ingin lebih pribadi, silahkan Hubungi Saya.

Terima kasih atas perhatian nya 😊

Telah saya terbitkan di bawah lisensi CC BY-SA 4.0
Terakhir diperbarui pada Jum'at, 19 Agustus 2022, pukul 19:57:02 WIB
Pembaruan pada Artikel/Laman ini mengikuti Commit 998714f di GitHub
Dibangun dengan Hugo
Tema Stack dirancang oleh Jimmy