Gambar Unggulan dari Pos Cara menggunakan Termux dari Komputer PC/Laptop melalui SSH

Cara menggunakan Termux dari Komputer PC/Laptop melalui SSH

Pembuka

Menggunakan Termux itu bisa menyenangkan jika kamu memiliki tujuan. Jika tidak, maka sama saja seperti membuang air ke laut, ya sama-sama gak berguna.

Namun bagi sebagian orang, mengetik baris perintah dari layar ponsel itu sangatlah tidak nyaman, apalagi jika baris perintah itu panjang kali lebar dan berjumlah banyak.

Jika Anda memiliki perangkat seperti komputer PC/Laptop, selain ponsel Android, mungkin Anda akan lebih nyaman jika mengetik baris perintah tersebut di komputer PC/Laptop, ketimbang di layar ponsel?

Kalau begitu, kenapa gak kamu pakai Termux dari komputer PC/Laptopmu saja?

Nah, inilah yang sedang saya bahas di artikel ini, yakni “Cara menggunakan Termux dari komputer PC/Laptop”.

Dah, gak usah banyak cingcong, mari saya bahas langsung persiapan dan caranya.

Persiapan

Gak ada persiapan khusus, cuma perlu koneksi Internet, Ponsel/Tablet Android Anda dan tentunya sudah terinstal Termux di dalamnya.

Saya sarankan agar selalu gunakan Termux versi terbaru untuk pengalaman yang lebih nyaman dan pastikan Anda mengunduhnya di F-Droid, bukan di Google Play Store.

Kalau kamu telanjur mengunduhnya di Google Play Store, kamu perlu mencadangkan (backup) datanya terlebih dahulu, setelah itu hapus Termux-nya, lalu kamu unduh Termux-nya dari F-Droid dan instal lagi, kemudian kembalikan (restore) data yang telah kamu cadangkan sebelumnya.

Untuk versi Android-nya sendiri, saya sarankan agar Anda menggunakan Android versi 7.0 atau di atasnya agar dapat menggunakan Termux versi terbaru.

Sebaiknya kamu meng-update semua paket yang terinstal di Termux untuk mengikuti ini dengan perintah pkg upg -y, tetapi kalau tidak mau ya gak apa-apa, bisa dicoba dulu.

Pastikan agar komputer/laptop dan ponsel/tablet Android kamu terkoneksi ke dalam jaringan yang sama, jika Anda tidak menyewa sebuah Layanan Internet Fixed Broadband seperti IndiHome, First Media, Biznet Home, dll atau tidak memiliki perangkat khusus yang memancarkan sinyal Wi-Fi di rumah (seperti: Modem ONT, Router Wi-Fi, Access Point, dll), Anda bisa gunakan fitur Hotspot Tethering (bahasa Indonesia: Penambatan Hotspot) atau USB Tethering (bahasa Indonesia: Penambatan USB) yang ada di ponsel/tablet kamu.

Serta pastikan juga bahwa perangkat lunak klien SSH ada terinstal di dalam komputer PC/Laptop kamu. Anda bisa gunakan PuTTY atau Bitvise untuk itu, tetapi jika Anda menggunakan Windows 10 atau di atasnya atau sistem operasi berbasis Linux/Unix, maka Anda bisa menggunakan OpenSSH sebagai Klien SSH yang sudah terinstal di dalam sistem Anda.

Caranya

Konfigurasi Awal

Pada bagian ini saya membahas konfigurasi awalnya, saya susun semuanya dalam langkah-demi-langkah supaya Anda bisa memahaminya dengan mudah.

Berikut adalah hal yang harus Anda lakukan:

Langkah ke-1: Buka Aplikasi Termux (Pastinya)

Langkah ke-2: Instal paket openssh dan termux-services di dalam Termux kamu dengan perintah berikut:

pkg i -y openssh termux-services

Atau, di bawah ini jika Anda ingin menggunakan APT:

apt update; apt install -y openssh termux-services

Kalau mau, setelah ini Anda juga dapat menginstal nmap untuk mengecek port yang aktif atau/dan iproute2 sebagai utilitas jaringan, salah satunya adalah mengecek Alamat IP pada jaringan yang Anda gunakan sekarang, dengan perintah berikut:

pkg i -y nmap iproute2

Atau, di bawah ini jika Anda ingin menggunakan APT:

apt update; apt install -y nmap iproute2

Langkah ke-3: Kamu perlu menyetel kata sandi untuk nama pengguna yang kamu gunakan dengan mengetikkan passwd di dalam Termux, lalu tekan “Enter”, tanpa perlu mengingat/menyebutkan nama penggunanya secara spesifik dan tanpa perlu memasukkan argumen apa pun.

Setelah itu, masukkan kata sandi baru yang Anda inginkan, itu akan digunakan untuk login ke dalam SSH-nya nanti, kata sandi yang Anda masukkan tidak tampil di konsol, jadi jangan sampai lupa!

Contoh perintah dan keluarannya sebagai berikut jika sukses:

$ passwd
New password:
Retype new password:
New password was successfully set.

Ini serius, kamu gak perlu menyebutkan ataupun mengingat Nama Pengguna (Username)-nya.

Langkah ke-4: Aktifkan server SSH-nya dengan mengetik sshd di dalam Termux, lalu tekan “Enter”

Langkah ke-5: Cek terlebih dahulu untuk memastikan server SSH aktif di Termux dengan mengetikkan pidof sshd, lalu tekan “Enter”.

Jika tidak ada hasil keluaran apa pun, maka artinya server SSH tidak dalam keadaan aktif.

Jika ada hasil keluaran yang berbentuk angka, maka artinya server SSH dalam keadaan aktif.

Selain menggunakan pidof, jika sebelumnya Anda telah menginstal nmap, maka Anda juga dapat mengeceknya melalui nmap untuk memastikan port mana saja yang aktif.

Eksekusikan perintah nmap localhost di dalam Termux untuk mengeceknya melalui nmap, lalu hasilnya akan seperti berikut:

1
2
3
4
5
6
7
8
9
$ nmap localhost
Starting Nmap 7.91 ( https://nmap.org ) at 2021-11-04 22:49 WIB
Nmap scan report for localhost (127.0.0.1)
Host is up (0.0070s latency).
Not shown: 999 closed ports
PORT     STATE SERVICE
8022/tcp open  oa-system

Nmap done: 1 IP address (1 host up) scanned in 1.20 seconds

Jika ada tulisan seperti 8022/tcp open oa-system di atas, maka artinya Server SSH dalam keadaan aktif dan port 8022 itu terbuka.

Oh iya, jangan lupa bahwa 8022 adalah port yang digunakan oleh server SSH, jadi ketika Anda login untuk akses SSH, pastikan agar menggunakan port 8022 nantinya.

Langkah ke-6: Perlu Anda ketahui terlebih dahulu Alamat IP jaringan yang ada pada perangkat Anda atau Alamat IP lokalnya dengan mengetikkan ifconfig di Termux, lalu tekan “Enter”.

Contoh keluarannya akan seperti berikut:

 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
10
11
12
13
$ ifconfig
Warning: cannot open /proc/net/dev (Permission denied). Limited output.
lo: flags=73<UP,LOOPBACK,RUNNING>  mtu 65536
        inet 127.0.0.1  netmask 255.0.0.0
        unspec 00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00  txqueuelen 1  (UNSPEC)

tun0: flags=81<UP,POINTOPOINT,RUNNING>  mtu 1500
        inet 10.18.234.134  netmask 255.0.0.0  destination 10.18.234.134
        unspec 00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00  txqueuelen 500  (UNSPEC)

wlan0: flags=4163<UP,BROADCAST,RUNNING,MULTICAST>  mtu 1460
         inet 192.168.100.81  netmask 255.255.255.0  broadcast 192.168.100.255
         unspec 00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00-00  txqueuelen 3000  (UNSPEC)

Seperti yang Anda lihat di atas, bahwa Alamat IP lokal untuk antarmuka sambungan Wi-Fi (wlan0) yang saya dapatkan adalah 192.168.100.81 yang letaknya berada di paling bawah.

Mungkin hasilnya akan berbeda di perangkat Anda, jadi pastikan Anda lebih teliti dalam mencari Alamat IP-nya.

Jika Anda menggunakan Hotspot Tethering (bahasa Indonesia: Penambatan Hotspot), maka cari Alamat IP Anda di antarmuka ap0 atau swlan0, bukan wlan0. Sedangkan jika menggunakan fitur USB Tethering (bahasa Indonesia: Penambatan USB), maka Anda bisa menggantinya dengan usb0 atau rndis0.

Mungkin nama antarmukanya akan berbeda di perangkat-perangkat tertentu, jadi sesuaikan itu dengan yang ada di perangkat Android Anda.

Selain ifconfig, jika tadi Anda menginstal iproute2, maka Anda juga dapat mencari Alamat IP-nya melalui perintah ip addr list (nama_antarmuka).

Contoh perintah dan keluarannya seperti berikut:

1
2
3
4
5
$ ip addr list wlan0
52: wlan0: <BROADCAST,MULTICAST,UP,LOWER_UP> mtu 1460 qdisc mq state UP group default qlen 3000
    link/ether b4:a5:ac:cd:17:ef brd ff:ff:ff:ff:ff:ff
    inet 192.168.100.81/24 brd 192.168.100.255 scope global wlan0
       valid_lft forever preferred_lft forever

Ganti wlan0 yang di atas menjadi antarmuka yang ingin Anda lihat alamat IP-nya atau menjadi antarmuka yang sedang digunakan. Untuk nama antarmukanya sendiri sudah saya jelaskan di atas.

Jika masih bingung, silakan gunakan perintah ip addr list up untuk melihat menampilkan semua antarmuka jaringan yang sedang aktif.

Selain menggunakan ifconfig dan ip addr di Termux, jika komputer/laptop Anda terkoneksi dengan jaringan dari perangkat Android Anda melalui fitur tethering (entah itu melalui Hotspot atau USB), Anda bisa mengetahui Alamat IP lokal dari perangkat Android Anda dengan mengetahui Alamat Default Gateway dari jaringan yang digunakan oleh komputer/laptop Anda.

Kalau bingung, Anda bisa menganggap bahwa Alamat Default Gateway adalah Alamat IP lokal dari perangkat Android Anda.

Jika Anda menggunakan sistem operasi Windows, caranya bisa buka Command Prompt, Windows PowerShell atau PowerShell dari komputer/laptop Anda, terserah mau buka yang mana. Lalu, jalankan perintah berikut:

ipconfig /all

Hasilnya akan menampilkan semua antarmuka jaringan yang tersedia di Windows. Cari koneksi jaringan yang Anda gunakan, lalu ketahui Alamat Default Gateway-nya, seperti di cuplikan berikut: (Default Gateway ditunjuk oleh anak panah)

Melihat Default Gateway melalui ipconfig

Alamat IP yang tampil nantinya akan digunakan untuk login melalui klien SSH yang ada di komputer/laptop kamu, jadi jangan sampai lupa!

Langkah ke-7: Terakhir, aktifkan service/layanan untuk OpenSSH agar Server SSH dapat diaktifkan ketika Termux dijalankan dengan mengeksekusi perintah sv enable sshd di dalam Termux.

Mengakses Ponsel Android melalui SSH

Setelah melakukan konfigurasi awal, maka saatnya mengakses perangkat Android dari komputer/laptop Anda.

Berikut adalah caranya:

Langkah ke-1: Sekarang gunakan komputer PC/Laptopmu dan jangan akhiri sesi Termux-nya. Coba akses perangkat Android kamu dari komputer PC/Laptopmu melalui SSH dengan melakukan login terlebih dahulu.

Anda bisa lakukan ini melalui klien SSH yang ada di komputer PC/Laptop kamu, termasuk PuTTY.

Untuk kredensialnya, cukup masukkan Alamat IP, Port dan kata sandinya saja, tidak perlu kamu masukkan Username atau Nama Penggunanya. Kalaupun kamu ingin memasukkannya, kamu bisa memasukkan Username-nya dengan bebas.

Jika Anda menggunakan OpenSSH/Dropbear sebagai klien SSH di komputer/laptop kamu, maka perintah untuk login-nya sebagai berikut:

ssh 192.168.100.81 -p 8022

Silakan ganti 192.168.100.81 menjadi Alamat IP lokal perangkat Android Anda.

Setelah menentukan Alamat IP-nya, ada parameter -p yang menentukan port yang digunakan oleh server, secara baku ia menggunakan port 8022, jika selain itu, silakan ganti 8022 di atas dengan port yang digunakan oleh server SSH Anda.

Mengenai Username-nya, Anda gak salah lihat, di sini saya tidak memakai Username, karena Pengguna/Username Standar di Termux itu cuma satu saja, selain itu hanya ada root saja.

Oleh karena itu, OpenSSH yang ada pada Termux itu tidak membandingkan Username satu sama lain sama sekali, semuanya mengarah pada satu Username yang sama, bahkan ketika Anda mengisinya dengan bebas sekalipun.

Sehingga OpenSSH pada Termux ini sangat berbeda bila dibandingkan dengan OpenSSH yang ada di Sistem lain, berdasarkan tambalan yang dilakukan oleh mereka.

Langkah ke-2: Jika ada pesan yang menyatakan “Are you sure you want to continue connecting?”, ketik saja yes, lalu tekan “Enter”. Setelah itu, masukkan kata sandinya.

Langkah ke-3: Jika berhasil, maka akan muncul Prompt yang bisa Anda gunakan untuk mengetik baris perintah, seperti cuplikan berikut:

Setelah login Termux melalui SSH

Di langkah ini, kamu sudah bisa mengontrol/menggunakan Termux dari Komputer/Laptop kamu, sekarang coba eksekusikan perintah yang kamu mau.

Sebagai contoh, di sini saya ingin menginstal Neofetch di Termux, maka perintahnya adalah sebagai berikut:

pkg i neofetch

Setelah terinstal, saya eksekusikan perintah neofetch dari komputer/laptop, maka kira-kira hasilnya akan seperti cuplikan berikut:

Hasil dari salah satu perintah yang dieksekusikan oleh Termux secara ‘Remote’

Nah, kira-kira seperti itu.

Bagaimana? Mudah sekali, bukan? Namun artikel ini belum selesai sampai sini saja, ada satu hal lagi yang bisa Anda lakukan melalui Termux ini, yang mungkin berguna bagi Anda yang saya bahas nanti di bagian selanjutnya.

Lainnya

Menggunakan SFTP

Selain menggunakan Termux secara Remote, Anda juga dapat mengirimkan (mengunggah), mengambil (mengunduh), menambahkan, merubah dan menghapus berkas-berkas yang ada di dalam Ponsel Android Anda berkat dukungan protokol SFTP.

Karena Anda membuka akses SSH dan menggunakan OpenSSH sebagai Server SSH di dalam Termux kamu, maka Protokol SFTP secara otomatis diaktifkan.

Agar bisa mengakses SFTP-nya, Anda perlu sebuah Aplikasi FTP untuk itu, untuk kasus ini saya memakai FileZilla.

Selain FileZilla, Anda juga dapat menggunakan aplikasi lain seperti WinSCP, CyberDuck, dll. Hanya saja, dalam kasus ini saya memakai FileZilla.

Setelah terinstal, buka Aplikasi tersebut, lalu Anda harus mengisi kredensialnya berikut di bawah ini di dalam Aplikasinya untuk menggunakan SFTP:

  • Hos (Host): sftp://ALAMAT_IP_KAMU (cth. sftp://192.168.100.81) atau sftp://ALAMAT_IP_KAMU:PORT (cth. sftp://192.168.100.81:8022)
  • Nama Pengguna (Username): Wajib diisi, tidak boleh kosong, tetapi bisa Anda isi bebas
  • Kata Sandi (Password): Isi ini dengan kata sandi Termux Anda
  • Port: Isi dengan Port yang digunakan oleh server SSH kamu, Port bakunya adalah 8022, jadi isi itu dengan 8022 (sebaiknya jangan diisi jika Anda sudah mengisi port-nya saat mengisikan Alamat URL Hos)

Setelah memasukkan semua Informasi/Kredensial di atas, silakan lakukan login, jika Anda menggunakan FileZilla, Anda bisa klik pada Button Quickconnect (atau terjemahan bahasa Indonesia-nya adalah Koneksi Cepat).

Namun, Username-nya diisi bebas, apa artinya bisa diisi sembarangan?

Sangat bisa, Anda sangat bisa sembarang isi Username-nya, untuk buktinya bisa Anda lihat 2 cuplikan berikut ini: (Saya menggunakan FileZilla)

Mengakses SFTP dengan Username ‘farrel’ di FileZilla Mengakses SFTP dengan Username Acak di FileZilla

Apakah isinya sama? Sama saja, mau Anda masukkan username-nya dengan apa saja, isinya akan sama saja, gak ada bedanya sama sekali. Hal ini karena OpenSSH pada Termux tidak membandingkan username, jadi ia hanya fokus pada 1 username saja.

Kenapa begitu? Karena Termux hanya memiliki 1 pengguna standar saja, seperti yang telah saya jelaskan di bagian “Mengakses Ponsel Android melalui SSH” pada langkah ke-1 sebelumnya.

Oh iya, agar Anda bisa mentransfer berkas dari dalam ponsel ke perangkat lain atau sebaliknya, Anda bisa gunakan perintah termux-setup-storage untuk membuka perizinannya/jembatan antara Termux dan penyimpanan pada perangkat, setelahnya tinggal Anda transfer saja melalui aplikasi klien FTP.

Untuk lebih lanjut, silakan baca di sini (Baca mulai dari bagian “Access shared and external storage”).

Dengan begini, Anda bisa mentransfer berkas dari dalam ponsel ke dalam perangkat lain atau sebaliknya tanpa perlu menginstal aplikasi “khusus” lagi ataupun tanpa terkena kendala kabel/lubangnya lagi.

Pertanyaan dan Jawaban

Jika Anda memiliki pertanyaan, silakan tanyakan itu di dalam kolom komentar yang tersedia.

Namun, tidak ada salahnya untuk membaca terlebih dahulu pertanyaan dan jawaban berikut sebagai referensi buat Anda sebelum bertanya.

Pertanyaan ke-1: Bagaimana caranya agar Server SSH bisa diaktifkan secara otomatis setelah Perangkat di-boot tanpa perlu mengaktifkannya lagi di Termux secara manual?

Jawab: Anda bisa melakukannya dengan cara berikut:

  1. Unduh dan Instal Aplikasi Termux:Boot dari F-Droid, pastikan Anda mengunduh Termux-nya di F-Droid juga, bukan di Google Play Store, jangan dicampur-campur!
  2. Pergi ke Setelan Android Anda, lalu nonaktifkan fitur “Pengoptimalan Baterai” untuk Aplikasi Termux dan Termux:Boot.
  3. Buka Aplikasi Termux:Boot dengan mengklik ikon aplikasi di Launcher/Peluncur Anda. Ini mengizinkan agar Termux bisa dijalankan secara otomatis setelah perangkat di-boot
  4. Buka Aplikasi Termux-nya, lalu buatlah direktori ~/.termux/boot/ di sana dengan perintah: mkdir -p ~/.termux/boot/
  5. Buatlah berkas skripnya di sana (~/.termux/boot/), nama berkasnya bisa bebas, tetapi contoh kali ini saya menamainya dengan startup-script
  6. Isilah berkas startup-script dengan skrip yang ingin Anda jalankan saat perangkat sudah di-boot dan awali terlebih dahulu dengan /data/data/com.termux/files/usr/bin/sh sebagai shebang

Oh iya, setelah menentukan shebang-nya, mungkin memasukkan perintah termux-wake-lock akan sangat membantu agar perangkat tidak “tertidur” dan Termux bisa tetap berjalan di latar belakang.

Contoh: Jika Anda ingin menjalankan server SSH-nya saja dengan menggunakan perintah sshd, maka isi dari skrip startup-script akan seperti berikut:

1
2
3
#!/data/data/com.termux/files/usr/bin/sh
termux-wake-lock
sshd

Atau, jika Anda ingin agar Termux-services mengaktifkan semua layanan yang ada dan didukungnya (seperti OpenSSH, Cronie/Cron Job, Apache2, NGINX, dll) dan mengaktifkan server SSH-nya, maka isi dari skrip startup-script akan seperti berikut:

1
2
3
#!/data/data/com.termux/files/usr/bin/sh
termux-wake-lock
. $PREFIX/etc/profile

Solusi seperti ini akan sangat cocok bagi Anda yang ingin mengotomatiskan sesuatu, salah satunya adalah mengotomatiskan pembaruan sertifikat SSL dari ZeroSSL melalui acme.sh di Termux yang telah saya bahas di artikel sebelumnya.

Pertanyaan ke-2: Apakah ada caranya agar akses SSH ini bisa dilakukan secara remot tanpa harus terhubung di jaringan yang sama? (cth. Ketika saya sedang berada di luar kota)

Jawab: Untuk saat ini saya belum tahu caranya, jadi maaf kalau saya belum bisa memberikan caranya di sini.

Saya tahu ada layanan ngrok atau sejenisnya, tetapi itu belum saya coba buat akses SSH.

Jadi, untuk saat ini saya masih belum tahu bisa atau tidaknya, tetapi jika Anda mempunyai caranya dan ingin memberitahukannya, silakan Anda berikan masukkannya melalui kolom komentar.

Mungkin penggunaan VPN dengan Alamat IP sendiri atau melakukan Reverse SSH Tunneling bisa membantu Anda, tetapi saya kurang paham caranya.

PEMBARUAN, Jum’at 14 Januari 2022:

Anda bisa mencoba Cloudflare Access dan Cloudflare Argo Tunnel agar dapat mengakses SSH dari jarak jauh tanpa harus terhubung di jaringan yang sama.

Jadi, Anda bisa mengaksesnya melalui jaringan Internet, seperti yang saya lakukan sekarang.

Namun, Anda perlu menghimpun kode sumber Cloudflared-nya terlebih dahulu di Termux, silakan klik di sini untuk caranya.

PEMBARUAN, Selasa 28 Februari 2023: Cukup instal saja dengan perintah pkg i -y cloudflared

Setelah itu Anda perlu pastikan bahwa Termux-nya telah aktif terus di latar belakang pada perangkat Anda, jangan dimatikan.

Selebihnya nanti akan saya buatkan artikelnya.

Pertanyaan ke-3: Kenapa saya tetap mendapatkan pesan “Permission Denied”, padahal penyimpanan sudah saya izinkan dan termux-setup-storage sudah saya jalankan?

Jawab: Bisa jadi karena kutu (bug) yang terjadi di dalam sistem operasi Android yang Anda gunakan, terutama untuk pengguna Android 11.

Jika Anda mengalami ini dan merupakan pengguna Android 11, mungkin bisa coba selesaikan dan simpan semua tugas kamu di dalam Termux-nya terlebih dahulu -> Tutup Termux-nya -> Matikan izin “Penyimpanan” pada Aplikasi Termux -> Aktifkan kembali perizinannya, lalu buka lagi Termux-nya setelah itu.

Setelah membukanya kembali, maka seharusnya Anda dapat mengakses dan mengelola penyimpanan perangkat dari Termux tanpa terkena galat “Permission Denied” lagi.

Bagaimana jika saya bukan pengguna Android 11? Mungkin cara di atas bisa Anda coba terlebih dahulu, selebihnya saya kurang tahu selain itu.

Pertanyaan ke-4: Mengapa saya masih tidak bisa mengakses Termux dari Komputer/Laptop saya, padahal sudah di dalam jaringan yang sama dan Alamat IP yang saya masukkan benar?

Jawab: Banyak faktor sebenarnya mengenai hal ini, salah satunya adalah:

  1. Firewall (Baik yang dilakukan oleh sistem operasi, aplikasi pihak ketiga, perangkat router, access point atau ONT, dll) yang memblokir Alamat IP, aplikasi ataupun akses tertentu
  2. Alamat IP Lokal yang Anda dapatkan itu sudah digunakan oleh orang lain (Alamat IP Duplikat). Ini mungkin akan terjadi jika Anda berada di tempat ramai atau Anda menggunakan MAC Acak saat terkoneksi ke jaringan yang mana Anda akan mendapatkan Alamat IP yang acak juga
  3. Jaringan yang Anda gunakan mungkin tidak mengizinkan akses ke perangkat lain secara lokal untuk alasan keamanan, seperti jaringan wifi.id oleh Grup Telkom
  4. Dan faktor-faktor lainnya

Solusi yang bisa Anda coba salah satunya yaitu:

  1. Periksa kembali Alamat IP yang Anda tuju, pastikan bahwa Alamat IP-nya sudah benar
  2. Periksa setelan Firewall Anda, baik dari bawaan sistem operasi, aplikasi pihak ketiga atau dari Router/ONT sekali pun, jika terblokir maka Anda harus membuka aksesnya. Kalau perlu, Anda juga dapat mematikan Firewall-nya terlebih dahulu untuk sementara waktu
  3. Coba usahakan untuk tidak menggunakan Alamat MAC yang Acak terlebih dahulu agar memperkecil kemungkinan untuk mendapatkan Alamat IP yang sama. Jika Anda tidak ingin menggunakan Alamat MAC Asli ataupun tidak bisa, bisa Anda coba ganti Alamat IP-nya
  4. Coba koneksikan ke jaringan lokal lain, jangan gunakan jaringan Wi-Fi yang memerlukan login seperti wifi.id, Biznet Wifi, dll
  5. Buatlah jaringan lokal sendiri, berikut di bawah ini adalah salah satu caranya:
    • Untuk pengguna Android: Anda dapat menggunakan fitur Penambatan Hotspot (bahasa Inggris: Hotspot Tethering) untuk membuat jaringan lokal sendiri secara nirkabel.

      Jika Anda sedang tersambung melalui koneksi Wi-Fi di perangkat, pastikan perangkat Android yang Anda miliki telah mengaktifkan fitur Wi-Fi Sharing, Berbagi Wi-Fi, dan fitur sejenis lainnya agar koneksi Wi-Fi tidak terputus saat penambatan diaktifkan

    • Selain Penambatan Hotspot, Anda juga dapat menggunakan fitur Penambatan USB (bahasa Inggris: USB Tethering) untuk membuat jaringan lokal yang langsung terhubung ke komputer PC/Laptop dari perangkat Android Anda melalui kabel USB

    • Untuk pengguna Windows 10 atau di atasnya: Anda bisa menggunakan fitur Mobile Hotspot di dalam Windows 10 (atau di atasnya) bagi pengguna komputer PC/Laptop untuk membuat jaringan lokal secara nirkabel

Nah, itu saja penyebab dari masalah ini beserta solusi yang bisa Anda coba salah satunya.

Penutup

Pembahasan di artikel ini sudah saya cukupi di sini saja. Terima kasih buat Anda yang telah membaca dan memahami artikel ini sampai habis.

Mohon maaf apabila adanya kekurangan atau kesalahan yang ada di artikel ini, seperti salah ketik, salah informasi, dll. Kesalahan-kesalahan tersebut saya usahakan untuk diperrbaiki kedepannya.

Jika kamu mempunyai pertanyaan, kritik dan saran, komentar atau masukkan lainnya, silakan kamu berkomentar melalui kolom komentar yang tersedia atau bisa kamu Hubungi Saya.

Terima kasih atas perhatiannya 😊

Penggunaan Gambar dan Atribusi

Berkas-berkas Gambar (seperti Cuplikan layar dan Gambar lainnya) yang di gunakan di dalam artikel ini, disediakan di dalam repositori blog ini.

Jika Anda ingin menjelajahinya, silakan kunjungi Alamat URL berikut:

https://github.com/FarrelF/Blog/tree/main/content/post/2021/11/17-cara-menggunakan-termux-dari-komputer-laptop
Dibangun dengan Hugo
Tema Stack dirancang oleh Jimmy